Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Workshop Cerpen Kompas: Memahami Teknik dan Kiat Menulis Cerpen

Workshop Cerpen Kompas: Memahami Teknik dan Kiat Menulis Cerpen


Pada tanggal 25 Mei 2015 beberapa tahun lalu, di Gedung Indonesia Menggugat di Bandung menjadi saksi pelaksanaan workshop cerpen Kompas, suatu acara yang menjadi bagian dari rangkaian perayaan ulang tahun ke-50 KOMPAS. Dengan antusiasme tinggi, 30 peserta terpilih dari 184 pendaftar hadir untuk mendapatkan wawasan dari dua pemateri luar biasa, Putu Wijaya dan Ahda Imran.

Pengalaman Inspiratif Putu Wijaya

Salah satu momen inspiratif datang dari Putu Fajar Arcana, yang memberitahu peserta bahwa Putu Wijaya, meskipun mengalami stroke, tetap gigih menulis. Menggunakan dua ibu jarinya untuk mengetik di handphone, Putu Wijaya memberikan pelajaran berharga tentang semangat dan produktivitas. Ini menjadi pengingat bahwa kita yang masih memiliki semua jari normal seharusnya lebih rajin menulis.

Materi dari Putu Wijaya

Tips dari Sesepuh Sastra Indonesia

  • Pelajari media yang menjadi target pengiriman cerpen agar sesuai dengan kriteria setiap media.
  • Kirim karya secara konsisten untuk membangun nama dan reputasi.
  • Sebuah cerpen harus memiliki plot, fokus, pesan moral, "bahasa cerpen," dan "tempo cerpen."
  • Cerpen sebaiknya dapat dibaca dalam satu duduk, seperti anekdot.
  • Awal dan akhir cerpen perlu perencanaan teliti, seperti peluru kendali.
  • Manajemen dalam menulis cerpen mencakup perhitungan, efisiensi, dan aktivitas yang terkendali.
  • Kemampuan menggunakan bahasa dengan baik sangat penting dalam menulis cerpen.

Pesan Moral dan Semangat Menulis

  • Menulis cerpen adalah menjadi seorang pejuang batin, berjuang untuk mendapatkan ide, menuliskannya, dan menyelesaikan tulisan.
  • Penulis harus menentukan wilayah spesifik, apakah dalam bidang agama, popular, eksperimental, atau lainnya.
  • Pesan moral harus disisipkan dengan bijak agar tidak terkesan menggurui pembaca.
  • Menulis memerlukan keterampilan menggunakan bahasa dan riset yang mendalam.
  • Kelemahan penulis seringkali termasuk menunggu ide, malas mengedit, dan menunggu mood.

Tips Praktis dari Putu Wijaya

  • Baca buku "Teknik Mengarang" karya Mochtar Lubis untuk mendapatkan panduan dan tips.
  • Jangan terlalu fokus pada keindahan bahasa pada awalnya; yang penting, tulislah ide-ide Anda terlebih dahulu.
  • Buang beberapa alinea setelah menulis untuk membuat cerita lebih padat.
  • Simpan dan revisi cerita setelah tidak terlibat emosional.
  • Hindari pemanasan berlebihan; langsung saja pada persoalan dalam cerita.

Inspirasi dari Agatha Christie

  • Agatha Christie menyarankan agar pembaca tidak tahu lima baris kalimat selanjutnya.
  • Pembaca harus merasa tertipu dengan tebakan yang salah.

Ahda Imran: Sudut Pandang Negatif dalam Menulis Cerpen

Ahda Imran memberikan perspektif yang berbeda dengan menyoroti cara-cara yang sebaiknya dihindari dalam menulis cerpen.

Langkah-Langkah Menulis Cerpen yang Tidak Mengesankan

Pemilihan Materi Cerita

  • Hindari materi cerita yang hanya mengikuti tren, seperti lokalitas, gaya hidup, dan kritik sosial, tanpa ide-ide segar.
  • Menulis cerpen bukan hanya tentang pengalaman pribadi tetapi juga melibatkan riset dan observasi.

Pengolahan Bentuk Cerita

  • Bahasa seharusnya tidak terlalu terikat pada hubungan dengan imajinasi pembaca, penokohan, irama, deskripsi adegan, atau logika cerita.
  • Jangan terlalu memikirkan bahwa bahasa adalah tujuan utama karya sastra.

Tokoh dan Konflik

  • Pilih tokoh yang mewakili baik dan buruk, dengan dialog dan watak yang klise.
  • Jangan terlalu mempercayai bahwa konflik berkembang dari watak tokoh; konflik harus dibangun dengan baik.

Sudut Pandang Penceritaan

  • Sudut pandang sebaiknya menjadi representasi ideal pengarang, tanpa perlu melakukan eksperimen yang berlebihan.

Tips Serius dari Ahda Imran

  • Paragraf awal yang berbelit dapat membuat cerpen menjadi jelek.
  • Hindari kalimat-kalimat yang sulit dimengerti oleh pembaca.
  • Perhatikan tempo, deskripsi, dan logika cerita.
  • Tema lokalitas lebih kuat jika pengarang benar-benar mengalaminya.
  • Tokoh dalam cerpen sebaiknya tidak hitam-putih; hindari membuat cerpen menjadi ceramah.

Kesimpulan 

Rangkuman materi di atas memberikan gambaran menyeluruh tentang teknik dan tips menulis cerpen yang diberikan oleh dua pemateri hebat. Semua peserta diharapkan dapat mengambil inspirasi dan mengimplementasikannya dalam karya-karya mereka. Workshop ini menegaskan bahwa menulis cerpen bukan hanya kegiatan kreatif, tetapi juga sebuah perjuangan dan dedikasi untuk terus berkembang sebagai seorang penulis. Semangat terus menulis, karena kreativitas tidak memiliki batas!

#CerpenKompas #MenulisCerpen #WorkshopKreatif #PenulisIndonesia #KreativitasTanpaBatas

NYASTRA
NYASTRA Penjelajah sastra dunia

Post a Comment for "Workshop Cerpen Kompas: Memahami Teknik dan Kiat Menulis Cerpen"